BRANTAS MAFIA

Rabu, 19 November 2025

KAPOLRES PASBAR AGUNG TRIBAWANTO KOMANDOI PENGAMANAN LALU LINTAS AKHIR TAHUN


PASAMAN BARAT
| Polres Pasaman Barat resmi menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Singgalang 2025 di halaman Mapolres pada Senin (17/11/2025). Pelaksanaan operasi ini berada langsung dalam arahan dan kendali Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto, S.Ik yang menekankan pentingnya peningkatan disiplin berlalu lintas sebagai prioritas di wilayah Pasbar.

Apel dipimpin oleh Kabag Ops Kompol Muzhendra, dengan Kanit Laka Ipda Holfi sebagai komandan apel, serta Kasat Lantas AKP Nanin Aprilia Fitrianti S.Tr.K., S.Ik., M.H., M.Sc.(ENG) sebagai perwira apel. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung tertib di bawah komando kuat Kapolres yang terus mengingatkan jajaran soal pentingnya profesionalitas dalam operasi.

Dalam amanat Kapolda yang dibacakan Kompol Muzhendra, Polri ditegaskan memiliki peran strategis dalam menjaga Kamtibmas dan Kamseltibcarlantas. Di tingkat wilayah, Kapolres AKBP Agung Tribawanto kembali menegaskan bahwa Operasi Zebra 2025 harus memberikan dampak signifikan terhadap budaya keselamatan masyarakat Pasaman Barat.

Kapolres Agung menyoroti capaian penurunan angka kecelakaan dalam Operasi Zebra 2024 yang cukup signifikan. Menurutnya, pencapaian tersebut adalah bukti bahwa operasi kepolisian dapat memberi dampak positif bila dijalankan secara terukur, terarah, dan konsisten.

Operasi Zebra Singgalang 2025 berlangsung selama 14 hari, mulai 17 hingga 30 November. Kapolres menekankan bahwa operasi tak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga edukasi, pengawasan, dan pembangunan kesadaran kolektif agar masyarakat semakin memaknai pentingnya keamanan di jalan raya.

Lima pelanggaran utama menjadi fokus utama, yakni tidak menggunakan helm SNI, melanggar marka atau rambu lalu lintas, berkendara melawan arus, menggunakan ponsel saat mengemudi, serta tidak membawa SIM atau STNK. Kapolres menegaskan bahwa pelanggaran tersebut adalah pemicu utama kecelakaan yang kerap memakan korban.

Dalam instruksinya, Kapolres Agung meminta seluruh personel menjalankan tugas dengan pendekatan humanis namun tetap tegas. Ia menegaskan bahwa keselamatan masyarakat Pasaman Barat menjadi prioritas utama menjelang Operasi Lilin serta libur Natal dan Tahun Baru yang identik dengan lonjakan aktivitas warga.

Kapolres juga mengajak seluruh masyarakat untuk disiplin dalam berlalu lintas, menjadi pelopor keselamatan, dan ikut menjaga ketertiban di jalan raya. Menurutnya, upaya kepolisian akan berjalan maksimal bila didukung oleh partisipasi aktif masyarakat.

Apel Gelar Pasukan tersebut turut dihadiri oleh Sekda Pasbar drh. Doddy San Ismail, Danki C Pelopor Brimobda Sumbar AKP Sutanto, Kepala Dinas Kesehatan dr. Gina Alecia, M.Kes, perwakilan Danramil 02/Simpang Empat Peltu Fery, OPD terkait, serta unsur organisasi masyarakat yang memperlihatkan sinergi kuat terhadap kebijakan Kapolres.

Seluruh unsur yang hadir—mulai dari personel Polres Pasbar, Brimob, Satpol PP, Dinas Perhubungan, BPBD, Senkom hingga Orari—bergerak dalam satu komando untuk memastikan Operasi Zebra Singgalang 2025 di Pasaman Barat berjalan optimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

CATATAN REDAKSI:

Operasi Zebra Singgalang 2025 menjadi salah satu momentum penting dalam memperkuat keselamatan berlalu lintas di Pasaman Barat. Redaksi mendorong masyarakat untuk menjadikan keselamatan sebagai budaya, bukan sekadar kepatuhan sesaat.

TIM RMO

Dirlantas Sumbar Reza C.A. Sidiq Tegaskan Pentingnya Respons Cepat di Lokasi Laka

SUMBAR | Bertempat di Lapangan Mapolda Sumbar, Jalan Sudirman, Kota Padang. Kegiatan pembekalan penanganan tempat kejadian perkara kecelakaan lalu lintas berlangsung dengan penuh keseriusan sebagai upaya peningkatan kualitas layanan Polri kepada masyarakat, Rabu Pagi 19 November 2025.

Pada sesi pembekalan ini, arahan teknis yang selama ini menjadi penekanan Dirlantas Polda Sumbar Kombes Pol H.M. Reza Chairul Akbar Sidiq kembali dijadikan pedoman utama. Materi tersebut menitikberatkan pada ketepatan prosedur, keamanan personel, dan keselamatan korban.

Kegiatan ini ditujukan bagi para perwira lulusan Pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP) Angkatan 54 Gelombang 2. Penekanan khusus diberikan pada kemampuan membaca situasi dan melakukan respons cepat di lokasi kecelakaan.

Ajaran dan penekanan Dirlantas yang mengedepankan pendekatan humanis juga kembali menjadi sorotan dalam pembekalan tersebut. Setiap personel diminta mampu menunjukkan empati saat menghadapi korban maupun keluarga korban dalam kondisi darurat.

Pada sesi praktik, para peserta mengikuti simulasi pengamanan area kecelakaan. Pengaturan arus lalu lintas, pemasangan tanda peringatan, hingga dokumentasi awal dilakukan secara terstruktur dan sesuai standar.

Kegiatan ini turut menyoroti pentingnya koordinasi lintas instansi. Aparat Polri dituntut mampu bekerja selaras dengan tenaga kesehatan, pemadam kebakaran, dan relawan agar proses penanganan di lokasi berjalan aman dan tertib.

Atensi keselamatan publik yang selalu ditekankan Kombes Pol Reza menjadi landasan utama dalam pembekalan ini. Setiap tindakan di lapangan harus mengutamakan pencegahan risiko lanjutan bagi pengguna jalan lainnya.

Dalam pembekalan juga diingatkan bahwa kesalahan kecil pada tahap awal dapat berdampak besar pada keselamatan korban maupun jalannya proses hukum. Peningkatan kapasitas personel karena itu menjadi hal wajib yang harus dilakukan secara berkelanjutan.

Sejumlah pedoman teknis terbaru turut diperkenalkan, termasuk penerapan standar dokumentasi digital yang kini menjadi elemen penting dalam proses penyidikan modern.

Nilai profesionalisme yang selama ini digariskan Dirlantas Polda Sumbar menjadi acuan bagi para peserta. Mereka diminta menjaga ketelitian, integritas, dan kepedulian dalam setiap langkah penanganan di lapangan.

Para peserta menyambut baik seluruh materi pembekalan karena dianggap sangat relevan dengan tantangan tugas saat ini. Metode pelatihan berbasis praktik dinilai memberikan pemahaman langsung terhadap dinamika penanganan TPTKP.

Kegiatan ini ditutup dengan harapan agar kualitas penanganan kecelakaan di Sumatera Barat terus meningkat. Pembekalan tersebut menjadi bagian penting dari upaya membangun aparat yang siap, responsif, dan berorientasi pada keselamatan publik.

Catatan Redaksi:

Kegiatan ini merupakan bagian dari program peningkatan kapasitas personel Polri dalam rangka memperkuat kualitas pelayanan publik dan keselamatan masyarakat.

TIM RMO

Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto: Hukum Tegas, Tapi Harus Menyelamatkan Manusia dan Alam

  

PASAMAN BARAT | Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto S.I.K menegaskan sikap tanpa kompromi terhadap segala bentuk aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) di wilayah hukumnya. Namun di balik ketegasan itu, ia mengingatkan bahwa penegakan hukum sejatinya adalah upaya menyelamatkan manusia dan lingkungan dari kerusakan yang lebih dalam. Pernyataan itu disampaikan Kapolres melalui pesan WhatsApp kepada awak media ini pada Kamis 13 November 2025.

Kapolres menilai bahwa tambang emas ilegal bukan hanya soal pelanggaran hukum, melainkan juga ancaman terhadap kehidupan sosial, sumber air, dan masa depan generasi yang akan datang. Ia menegaskan tidak ada ruang bagi siapa pun yang berupaya merusak alam demi keuntungan pribadi.

“Langkah kami jelas. Siapa pun yang terlibat dalam aktivitas PETI akan kami tindak sesuai hukum yang berlaku. Tidak ada kompromi, tidak ada negosiasi,” tulis AKBP Agung Tribawanto dalam pesannya kepada wartawan media ini.

Lebih dari itu, ia menegaskan bahwa hukum harus berpihak pada kelestarian alam dan keselamatan masyarakat. Bagi Kapolres, penindakan bukan sekadar tugas formal, tetapi bagian dari tanggung jawab moral agar alam Pasaman Barat tetap dapat diwariskan dalam keadaan baik kepada anak cucu.

“Tambang ilegal itu bukan hanya soal material, tapi soal nurani. Ketika sungai tercemar, hutan rusak, dan tanah longsor, yang paling menderita adalah rakyat kecil,” ujar Agung dengan nada prihatin.

Polres Pasaman Barat telah membentuk tim khusus untuk memetakan daerah rawan PETI dan melakukan langkah preventif agar masyarakat tidak terjerumus dalam praktik yang berisiko hukum dan merugikan lingkungan. Operasi patroli juga diperkuat, terutama di kawasan perbukitan dan aliran sungai yang menjadi titik aktivitas tambang liar.

Kapolres menegaskan pihaknya menelusuri semua kemungkinan keterlibatan jaringan atau aliran dana yang mendukung aktivitas ilegal itu. Ia menambahkan, penegakan hukum harus berjalan tuntas tanpa pandang bulu.

Dalam kesempatan itu, Kapolres juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah berani melapor. Ia menekankan pentingnya sinergi aparat dan warga, karena pengawasan di lapangan akan lebih efektif bila masyarakat ikut menjaga lingkungannya sendiri.

“Kami berterima kasih kepada warga yang sudah ikut melapor. Keberanian itu bagian dari cinta pada tanah sendiri. Kami jamin kerahasiaan identitas mereka,” katanya lagi.

Selain langkah penindakan, Polres juga menyiapkan upaya edukasi untuk memberi pemahaman kepada warga mengenai bahaya tambang ilegal terhadap ekosistem dan kehidupan sosial. Bagi Kapolres, pendekatan kemanusiaan adalah bagian penting dari strategi jangka panjang.

“Kami ingin menegakkan hukum tanpa kehilangan sisi kemanusiaan. Alam bukan sekadar sumber daya, tapi bagian dari hidup kita yang harus dijaga bersama,” tulisnya.

Ketegasan dan sikap humanis Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto mencerminkan keseimbangan antara penegakan hukum dan kepedulian terhadap masyarakat. Dengan dukungan warga, Pasaman Barat diharapkan mampu keluar dari jerat aktivitas PETI dan tumbuh sebagai daerah yang menjunjung keadilan, keberlanjutan, dan moral hukum.

Catatan Redaksi:

Keterangan Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto disampaikan melalui pesan WhatsApp kepada awak media ini sebagai wujud transparansi penegakan hukum yang berpihak pada kemanusiaan dan pelestarian lingkungan.

TIM RMO

Kapolres AKBP Agung Tribawanto Perintahkan Satreskrim & PPA Perkuat Perlindungan Anak

PASAMAN BARAT | Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Tribawanto, S.I.K., menegaskan komitmennya memperkuat langkah pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui program edukasi dan sosialisasi terpadu ke sekolah-sekolah dan nagari. Langkah ini diambil sebagai respons cepat terhadap tingginya angka kasus yang dilaporkan sepanjang 2025, Jumat 14 November 2025.

Di bawah arahan Kapolres, jajaran Satreskrim bersama Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) mulai melakukan edukasi komprehensif ke berbagai sekolah. Program ini difokuskan agar pelajar, guru, dan orang tua memahami tanda, risiko, dan cara melaporkan kekerasan dengan cepat.

Kasat Reskrim Polres Pasaman Barat, Iptu Habib Fuad Alhafsi, menjelaskan bahwa instruksi Kapolres menjadi dasar utama untuk meningkatkan intensitas sosialisasi. Menurutnya, edukasi tidak boleh berhenti pada kegiatan seremonial, tetapi harus dilakukan secara berkelanjutan dan bertahap menjangkau lebih banyak sekolah.

Didampingi Kanit PPA Ipda Admi Pandowita, Iptu Habib menyampaikan bahwa edukasi lapangan telah dimulai di beberapa nagari dan sekolah. PPA juga mengedepankan pendampingan langsung terhadap korban, termasuk memastikan sisi psikologis anak tetap terjaga.

Data Polres menunjukkan, sejak Januari hingga awal November 2025, tercatat 93 laporan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah Pasaman Barat. Angka ini menjadi perhatian khusus Kapolres AKBP Agung Tribawanto untuk memperkuat langkah-langkah pencegahan.

Selain turun langsung ke sekolah, Kapolres juga memerintahkan pemanfaatan media sosial dan media elektronik agar pesan perlindungan dapat menjangkau masyarakat lebih luas. Harapannya, masyarakat dapat lebih memahami cara melindungi anak sejak dini.

Kapolres menegaskan bahwa keluarga tetap menjadi benteng paling awal untuk mencegah kekerasan. Karena itu, edukasi terhadap orang tua menjadi salah satu prioritas Polres Pasbar dalam memperkuat kesadaran dan pengawasan terhadap anak.

Unit PPA Polres Pasaman Barat di bawah koordinasi Ipda Admi Pandowita juga rutin memberikan imbauan kepada pihak sekolah jika ditemukan indikasi kekerasan. Pendampingan pemulihan psikologis menjadi hal utama agar anak tidak mengalami trauma berkepanjangan.

Sementara itu, Kepala UPTD PPA Pasaman Barat, Helfi Yerita, membenarkan bahwa tingginya angka kasus menempatkan Pasaman Barat sebagai daerah dengan kasus kekerasan perempuan dan anak tertinggi kedua di Sumatera Barat. Sepanjang 2025, UPTD mencatat 94 kasus.

Penyebab kekerasan pada beberapa kasus terakhir lebih banyak dipicu rendahnya kualitas sumber daya manusia dalam keluarga serta pengaruh penggunaan gadget yang tidak terkontrol. Karena itu, edukasi literasi digital juga mulai dimasukkan dalam materi sosialisasi.

Kapolres menilai bahwa seluruh elemen—sekolah, keluarga, dan lingkungan nagari—harus bergerak bersama untuk memastikan perlindungan menyeluruh. Tanpa kolaborasi, kekerasan akan tetap menjadi ancaman yang sulit ditekan.

Kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur yang terjadi di Nagari Lingkuang Aua Timur pada Kamis (6/11) menjadi pengingat bahwa ancaman masih nyata. Kapolres memastikan penanganan dilakukan serius dan menjadi bagian dari evaluasi untuk memperkuat jalur pencegahan ke depan.

Melalui langkah terpadu dan komitmen jajaran Polres Pasaman Barat, Kapolres AKBP Agung Tribawanto berharap angka kekerasan dapat ditekan secara signifikan, serta memastikan lingkungan yang aman dan sehat bagi perempuan dan anak di seluruh wilayah Pasaman Barat.

Catatan Redaksi:

Berita ini disusun untuk memperkuat informasi publik mengenai komitmen pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Pasaman Barat.

TIM RMO

Upaya Nyata Kombes Pol Reza Sidiq Wujudkan Jalur Aman Bagi Penyeberang Jalan


SUMBAR
| Keselamatan pejalan kaki kini menjadi prioritas utama Polda Sumatera Barat, sebuah komitmen yang ditegaskan langsung oleh Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sumbar, Kombes Pol H.M. Reza Chairul Akbar Sidiq, S.H., S.I.K., M.H. Langkah ini lahir dari keprihatinan atas meningkatnya risiko kecelakaan yang melibatkan penyeberang jalan di sejumlah titik padat lalu lintas.

Sebagai wilayah yang pertumbuhan kendaraannya sangat cepat, Sumatera Barat menghadapi tantangan besar dalam menciptakan ruang berlalu lintas yang aman. Kombes Pol Reza menegaskan bahwa penyeberang jalan adalah kelompok paling rentan, sehingga perlu diberikan perlindungan maksimal melalui rekayasa lalu lintas, pengawasan, hingga edukasi.

Ia menekankan bahwa keselamatan pejalan kaki bukan hanya tugas kepolisian, melainkan tanggung jawab kolektif seluruh pengguna jalan. Namun, Polri tetap menjadi ujung tombak dalam memastikan hadirnya ketertiban dan rasa aman. Oleh sebab itu, personel Ditlantas diperintahkan untuk lebih aktif membantu penyeberang jalan, terutama lansia, pelajar, dan penyandang disabilitas.

Di lapangan, petugas lalu lintas diterjunkan lebih awal ke titik-titik rawan, terutama kawasan sekolah dan pusat aktivitas masyarakat. Kehadiran polisi dengan rompi hijau menyala yang membantu penyeberang jalan kini kembali terasa, sebuah praktik humanis yang menurut Kombes Pol Reza tidak boleh hilang dari kultur pelayanan Polri.

Selain pengaturan manual, Ditlantas juga sedang memetakan lokasi yang membutuhkan zebra cross baru, rambu tambahan, dan lampu penyeberangan. Reza menegaskan, “Kami ingin memastikan bahwa fasilitas keselamatan pejalan kaki bukan sekadar formalitas, tetapi benar-benar efektif.”

Tak hanya melakukan pengamanan, Ditlantas Polda Sumbar juga memperkuat edukasi melalui sekolah, komunitas, hingga media sosial. Tujuannya agar kesadaran berlalu lintas tumbuh sejak dini, terutama bagi pelajar yang setiap hari berjalan kaki.

Menurut Kombes Pol Reza, keberhasilan program keselamatan tidak hanya diukur dari berkurangnya angka kecelakaan, tetapi juga dari perubahan perilaku masyarakat dalam mematuhi tanda dan etika berkendara. “Kendaraan wajib berhenti saat ada pejalan kaki menyeberang. Itu wajib, bukan pilihan,” tegasnya.

Dengan pendekatan kombinasi antara pengawasan, edukasi, dan perbaikan fasilitas, Ditlantas berharap Sumatera Barat dapat menjadi salah satu provinsi dengan tingkat perlindungan pejalan kaki terbaik. Menurut Reza, visi ini sepenuhnya sejalan dengan program nasional Polri yang mengutamakan keselamatan masyarakat, terutama mereka yang paling tidak terlindungi di jalan raya.

Di berbagai kesempatan, Kombes Pol Reza selalu mengingatkan bahwa setiap nyawa yang terselamatkan adalah keberhasilan paling berharga bagi kepolisian. Karena itu, prioritas keselamatan pejalan kaki akan terus diperkuat dan dijadikan fokus utama dalam setiap kebijakan lalu lintas di Sumatera Barat.

Catatan Redaksi:

Program keselamatan pejalan kaki yang saat ini dicanangkan Ditlantas Polda Sumbar menunjukkan komitmen serius kepolisian dalam menciptakan ruang publik yang lebih aman. Media memiliki peran penting dalam menyebarkan edukasi agar kesadaran masyarakat semakin meningkat.

TIM RMO

OPERASI ZEBRA DIGELAR, AKBP AGUNG DAN AKP NANIN PASTIKAN PENEGAKAN

 

PASAMAN BARAT | Operasi Zebra Singgalang 2025 di Kabupaten Pasaman Barat memasuki fase persiapan intensif. Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Tribawanto, S.Ik., memimpin langsung pengarahan kepada seluruh jajaran Polres, memastikan operasi yang berlangsung 17–30 November 2025 itu berjalan maksimal, profesional, dan berdampak signifikan terhadap keselamatan masyarakat, Senin 17 Nobember 2025.

Kasat Lantas Polres Pasaman Barat, AKP Nanin Aprilia Fitriani, S.Tr.K., S.Ik., M.H., M.Sc.(Eng), menerima mandat penuh dari Kapolres untuk mengoordinasikan seluruh personel dan teknis pelaksanaan operasi di lapangan. Ia menegaskan bahwa Operasi Zebra tahun ini difokuskan pada penindakan pelanggaran yang paling berpotensi menyebabkan kecelakaan fatal.

Kapolres AKBP Agung Tribawanto, S.Ik., dalam arahannya meminta agar setiap anggota memahami betul tujuan utama Operasi Zebra, yaitu menyelamatkan nyawa masyarakat, bukan sekadar melaksanakan rutinitas tahunan. Ia menekankan perlunya ketegasan, integritas, dan pendekatan humanis selama operasi berlangsung.


Kasat Lantas AKP Nanin Aprilia Fitriani menjelaskan bahwa pemetaan wilayah rawan kecelakaan telah diselesaikan. Lokasi-lokasi yang masuk kategori zona merah akan menjadi prioritas penebalan kekuatan personel. Ia memastikan setiap titik telah dianalisis berdasarkan data pelanggaran dan kecelakaan yang terjadi sepanjang tahun ini.

Dalam rapat koordinasi, Kapolres menekankan pentingnya edukasi masyarakat. Menurutnya, penindakan harus berjalan berdampingan dengan sosialisasi yang intensif, agar masyarakat bukan hanya patuh karena takut sanksi, tetapi memahami alasan keselamatan di balik setiap aturan berlalu lintas.

Kasat Lantas menyampaikan bahwa sosialisasi telah dilakukan melalui media sosial, sekolah-sekolah, komunitas motor, serta pemasangan spanduk di titik-titik strategis. Ia menegaskan bahwa masyarakat harus mendapatkan informasi yang cukup sebelum operasi diterapkan, sehingga persiapan dan kepatuhan dapat meningkat sejak awal.

Kapolres AKBP Agung Tribawanto juga mengingatkan seluruh anggota agar menjaga etika dan profesionalitas di lapangan. Tidak boleh ada tindakan yang berpotensi merusak kepercayaan masyarakat. Ia meminta seluruh jajaran menjadikan Operasi Zebra sebagai ajang memperkuat citra Polri yang humanis dan melindungi.

Kasat Lantas AKP Nanin Aprilia Fitriani menambahkan bahwa Pemeriksaan kendaraan angkutan barang dan angkutan umum juga akan diperketat. Kendaraan yang dinilai tidak laik jalan akan ditindak untuk mencegah kecelakaan yang melibatkan transportasi publik.

Kapolres kembali menekankan bahwa Operasi Zebra Singgalang 2025 harus menghasilkan dampak nyata berupa penurunan angka pelanggaran dan kecelakaan. Menurutnya, keselamatan di jalan raya adalah bentuk pelayanan paling mendasar dari kepolisian kepada masyarakat.

Kasat Lantas menyampaikan optimismenya bahwa operasi tahun ini akan lebih efektif berkat dukungan penuh dari Kapolres. Ia menyebut bahwa koordinasi lintas sektoral sudah berjalan kuat, mulai dari pemerintah daerah, sekolah, komunitas otomotif, hingga tokoh-tokoh masyarakat.

Kapolres AKBP Agung Tribawanto menutup arahannya dengan mengajak seluruh masyarakat Pasaman Barat untuk mendukung operasi keselamatan ini. Ia menegaskan bahwa keberhasilan Operasi Zebra bukan hanya tanggung jawab polisi, tetapi kerja sama antara aparat dan masyarakat.

Dengan sinergi dan koordinasi yang solid antara Kapolres Pasaman Barat dan Kasat Lantas, Polres Pasbar optimistis Operasi Zebra Singgalang 2025 menjadi momentum memperkuat disiplin, meningkatkan keselamatan, serta menekan angka kecelakaan secara signifikan.

Catatan Redaksi:

Berita ini disusun untuk memberikan gambaran lengkap mengenai arahan Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto, S.Ik., serta kesiapan Kasat Lantas AKP Nanin Aprilia Fitriani, S.Tr.K., S.Ik., M.H., M.Sc.(Eng) dalam pelaksanaan Operasi Zebra Singgalang 2025.

TIM RMO

Kapolres AKBP Agung Tribawanto

  

 PASAMAN BARAT | Satuan Samapta Polres Pasaman Barat kembali mengintensifkan Patroli Dialogis ke sejumlah titik keramaian dan perkantoran sebagai langkah memperkuat rasa aman bagi masyarakat yang beraktivitas pada Sabtu (15/11/2025).

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut arahan Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto, S.I.K, yang menekankan pentingnya kehadiran polisi di tengah masyarakat. Patroli kemudian dipimpin langsung oleh Kasat Samapta AKP Dwi Rahmat Hadi Yanto.

Patroli Dialogis tersebut menyisir berbagai lokasi yang dianggap memiliki potensi kerawanan, seperti perumahan padat penduduk, pusat perbelanjaan, terminal bus Simpang Empat, kawasan pemukiman warga, hingga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Di area perbankan yang menjadi salah satu objek vital, personel Samapta turut memastikan situasi tetap stabil, termasuk mengimbau warga untuk selalu waspada terhadap aksi kriminalitas seperti penipuan dan pencurian.

Selain menyambangi lokasi-lokasi strategis, petugas juga melakukan pendekatan langsung kepada masyarakat, berdialog ringan sambil mendengarkan keluhan serta informasi terkait potensi gangguan keamanan lingkungan sekitar.

Kehadiran polisi di lapangan ini sekaligus sebagai langkah preventif untuk mencegah terjadinya tindak kriminal, terutama di lokasi yang menjadi pusat mobilitas warga. Masyarakat terlihat merespons positif, sebagian bahkan menyampaikan apresiasi atas rutinnya patroli yang dilakukan.

AKP Dwi menyampaikan bahwa Patroli Dialogis bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi bentuk nyata komitmen Polres Pasaman Barat dalam menjaga Kamtibmas tetap kondusif serta mempererat hubungan antara polisi dan masyarakat.

Ia juga menegaskan pentingnya sinergi antara Polri dengan warga, terutama dalam memberikan informasi cepat apabila menemukan potensi gangguan keamanan di lingkungan sekitar.

Hingga patroli selesai dilaksanakan, situasi Kamtibmas di seluruh titik yang didatangi berada dalam kondisi aman dan terkendali. Polres Pasaman Barat memastikan kegiatan serupa akan terus dioptimalkan secara berkelanjutan.

Kasat Samapta berharap masyarakat tetap berperan aktif dalam menjaga keamanan wilayah, sehingga suasana kondusif dapat terus terjaga di seluruh kecamatan dan nagari di Pasaman Barat.

Patroli Dialogis menjadi bukti bahwa Polres Pasaman Barat di bawah kepemimpinan AKBP Agung Tribawanto berkomitmen memberikan pelayanan maksimal dan menghadirkan rasa aman bagi masyarakat.

Catatan Redaksi:

Tulisan ini telah disesuaikan menjadi berita  yang lebih informatif dengan penekanan pada Arahan Kapolres AKBP Agung Tribawanto serta dinamika kegiatan patroli di lapangan.

TIM RMO


Ad Placement

Intermezzo

Travel

Teknologi