BRANTAS MAFIA

Berita

Peristiwa

Showbiz

Ad Placement

Foto

Video

Senin, 01 Desember 2025

Kombes Pol Reza Chairul Akbar Sidiq Gerakkan Personel Ditlantas Bantu Korban Banjir Bandang

    

SUMBAR | Lubuk Minturun kembali menjadi saksi betapa kuatnya solidaritas dan empati aparat kepolisian terhadap warga yang terdampak bencana. Pada Minggu, 30 November 2025, jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda Sumatera Barat turun langsung membantu warga membersihkan sisa-sisa banjir bandang yang melanda kawasan pemukiman tersebut.

Instruksi turun ke lapangan itu datang langsung dari Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sumbar, Kombes Pol. H. M. Reza Chairul Akbar Sidiq, S.H., S.I.K., M.H. Sang perwira menekankan bahwa tugas polisi bukan hanya soal penegakan aturan, tetapi juga hadir untuk kemanusiaan.

Di bawah komandonya, puluhan personel Ditlantas bergerak cepat menuju lokasi terdampak. Mereka membawa peralatan seadanya—sekop, cangkul, dan karung—serta semangat yang lebih besar daripada perlengkapan yang dibawa.

Sesampainya di lokasi, genangan lumpur tebal masih menyelimuti pekarangan dan ruang-ruang rumah warga. Sisa banjir terlihat menempel di dinding, halaman, hingga jalan-jalan kecil yang sehari-hari menjadi jalur aktivitas warga. Tanpa menunggu aba-aba, personel langsung membaur dengan masyarakat, bekerja bahu-membahu membersihkan lumpur dan puing.

Beberapa personel terlihat mengeruk tanah yang mengeras di depan rumah warga, sementara lainnya membantu menyingkirkan material kayu dan sampah yang terseret arus. Raut wajah mereka tegas, namun gerak tubuhnya penuh empati—terlihat jelas bahwa mereka tidak sekadar hadir, tetapi benar-benar ingin meringankan beban warga.

Sejumlah warga yang melihat kedatangan polisi lalu lintas itu tak mampu menyembunyikan rasa haru. Ada yang hanya bisa terus menyapu sisa air sambil sesekali menarik napas panjang, ada pula yang menyampaikan ucapan terima kasih langsung kepada petugas.

“Bencana itu urusan kita bersama. Saat masyarakat butuh tangan tambahan, Polri wajib hadir,” tegas Kombes Pol Reza, saat memberikan arahan sebelum personel diterjunkan ke lokasi. Ia memastikan bahwa Ditlantas tidak hanya fokus pada lalu lintas, tetapi juga siap turun ketika kemanusiaan memanggil.

Di lapangan, beberapa perwira Ditlantas turut bekerja memegang cangkul dan sekop. Tidak ada jarak antara pimpinan dan anggota, tidak ada sekat antara petugas dan warga—yang ada hanyalah kerja sama untuk memulihkan kembali kehidupan yang sempat tersapu banjir.

Selain membantu pembersihan, personel juga melakukan pengecekan jalur-jalur lingkungan yang tertutup lumpur. Ini penting untuk memastikan akses warga tetap dapat digunakan, khususnya bagi kendaraan darurat atau distribusi bantuan.

Cuaca panas tidak mengurangi semangat para personel. Hingga siang hari, mereka terus membersihkan saluran air, menata kembali akses jalan kecil, dan membantu warga memindahkan barang-barang yang rusak ke tempat yang lebih aman. Aksi itu menjadi bukti bahwa tugas kemanusiaan sering kali lebih berat daripada patroli atau pelayanan sehari-hari.

Kegiatan kemanusiaan ini juga menjadi pengingat bahwa bencana bisa datang kapan saja, dan saat itu terjadi, keberadaan aparat negara sangat berarti bagi masyarakat. Kerja cepat Ditlantas Polda Sumbar di Lubuk Minturun setidaknya memberi sedikit kelegaan bagi warga yang sedang bangkit dari musibah.

Di akhir kegiatan, para personel menyampaikan pesan keselamatan dan kewaspadaan kepada warga, terutama ketika musim hujan masih berlangsung. Bagi Ditlantas, keselamatan tidak hanya soal lalu lintas di jalan raya, tetapi juga keselamatan hidup masyarakat secara luas.

Catatan Redaksi:

Laporan ini disusun berdasarkan dokumentasi resmi dan kegiatan lapangan personel Ditlantas Polda Sumbar. Aksi kemanusiaan ini menjadi bagian dari komitmen kepolisian dalam hadir membantu masyarakat pada masa-masa sulit.

TIM RMO

Kombes Reza Chairul Akbar Sidiq: Ditlantas Polda Sumbar Sambut HUT Polairud dengan Semangat Sinergi


SUMBAR
| Suasana hangat terasa di jajaran Polda Sumatera Barat ketika Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) turut menyampaikan ucapan selamat pada Hari Ulang Tahun ke-75 Korps Kepolisian Air dan Udara (Polairud). Momentum ini menjadi pengingat bahwa keamanan Indonesia dijaga dari berbagai medan, sehingga sinergi antarfungsi menjadi kunci kokohnya pelayanan untuk masyarakat. Peringatan ini berlangsung bertepatan dengan 1 Desember 2025.

Dua perwira Ditlantas Polda Sumbar, Dirlantas Kombes Pol H.M. Reza Chairul Akbar Sidiq dan Wadirlantas AKBP Yudho Huntoro, tampil memberikan penghormatan sebagai simbol kuatnya kolaborasi lintas direktorat dalam menjaga stabilitas wilayah.

Peringatan HUT Polairud bukan sekadar seremoni, tetapi juga momentum memperkuat integrasi pengamanan wilayah yang memiliki tantangan kompleks, baik di jalur darat maupun perairan.

Peran Polairud di Sumatera Barat sangat strategis. Dari patroli, penegakan hukum, hingga pertolongan darurat, mereka menjadi ujung tombak yang menjaga keselamatan publik melalui pengawasan wilayah perairan yang luas.

Dirlantas Kombes Pol H.M. Reza Chairul Akbar Sidiq memberikan apresiasi mendalam atas pengabdian panjang Polairud. “Polairud adalah garda penting dalam pengamanan kita. Mereka bekerja dengan risiko tinggi dan ketangguhan luar biasa. Seluruh jajaran Ditlantas Polda Sumbar memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya di hari bersejarah ini,” ujarnya.

Walaupun tak selalu tampak di publik, banyak tugas Polairud yang berlangsung di medan berat: patroli cuaca ekstrem, pencarian korban, hingga pengawasan jalur yang sering digunakan untuk aktivitas ekonomi masyarakat.

Wadirlantas Polda Sumbar AKBP Yudho Huntoro juga menegaskan pentingnya koordinasi lintas fungsi. “Tantangan wilayah ke depan semakin kompleks. Koordinasi dan komunikasi harus terus diperkuat agar pelayanan kepada masyarakat semakin optimal, baik di jalur darat maupun aktivitas masyarakat di wilayah perairan,” ujarnya.

Menjelang libur panjang akhir tahun, sinergi Ditlantas dan Polairud pun menjadi bagian penting dari kesiapsiagaan terpadu Polda Sumbar mengingat mobilitas masyarakat yang meningkat.

Visual ucapan Dirgahayu Polairud dari Ditlantas Polda Sumbar menampilkan kapal patroli, pesawat kepolisian, dan dua perwira lalu lintas berdiri memberikan hormat. Ini menggambarkan kekuatan Polri yang saling mendukung lintas fungsi.

Semangat profesionalitas dan disiplin Polairud juga menjadi inspirasi bagi personel Polri lainnya, termasuk jajaran Ditlantas yang setiap hari berhadapan langsung dengan kebutuhan publik.

Memasuki usia 75 tahun, Polairud semakin menunjukkan kemampuan adaptif dan modern dalam menjalankan tugas, dari teknologi navigasi hingga pembaruan sarana patroli.

Semangat ketangguhan Polairud ini menjadi energi positif bagi generasi muda Polri dalam membangun karakter aparat yang unggul.

Ditlantas Polda Sumbar sendiri terus memperkuat layanan berbasis teknologi, peningkatan kapasitas personel, serta pendekatan humanis agar semakin selaras dengan semangat pelayanan yang diemban Polairud.

Kombes Reza dan AKBP Yudho juga menyampaikan apresiasi khusus kepada seluruh keluarga besar Polairud, termasuk keluarga para personel yang senantiasa menjadi sumber kekuatan moral dalam pengabdian.

Peringatan Dirgahayu Polairud ini menjadi ajakan kepada masyarakat untuk mendukung tugas kepolisian dengan menjaga keselamatan, menaati aturan, dan berpartisipasi melaporkan potensi gangguan keamanan.

Memasuki usia ke-75, Polairud tetap menjadi benteng pengamanan di wilayah perairan Indonesia. Ditlantas Polda Sumbar berdiri memberikan dukungan penuh demi terciptanya ruang publik yang aman dan pelayanan kepolisian yang semakin baik bagi masyarakat.

Catatan Redaksi: Tulisan ini disusun sebagai penghargaan terhadap dedikasi Polairud dan sinergi lintas fungsi kepolisian dalam menjaga keamanan dan pelayanan publik.

TIM RMO

Rabu, 26 November 2025

AKBP Agung Tribawanto Tegaskan Kesiapsiagaan Polres Pasaman Barat Dalam Penanganan Bencana


 PASAMAN BARAT | Hujan deras yang mengguyur wilayah Pasaman Barat sejak Rabu (26/11) siang kembali menyebabkan Sungai Batang Pasaman meluap. Air deras menutupi jalan nasional di Nagari Aia Gadang, Kecamatan Pasaman, hingga arus lalu lintas terputus total. Puluhan kendaraan roda dua dan empat terjebak, sementara warga yang tinggal di tepian sungai menunggu air surut dengan cemas.

Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Tribawanto, menginstruksikan seluruh personel Polres untuk segera turun ke lokasi terdampak. Arahan ini ditindaklanjuti langsung oleh Kabag Ops Kompol Muzhendra, yang memimpin pengaturan personel di titik-titik kritis. Mereka bertugas membantu evakuasi warga, menertibkan arus lalu lintas, serta memastikan distribusi bantuan logistik berjalan lancar.

“Air naik cukup cepat, menutupi seluruh badan jalan. Sesuai arahan Kapolres, personel Polres Pasaman Barat sudah kami sebar di semua titik terdampak untuk membantu warga dan mengatur kendaraan agar tetap aman,” ujar Kompol Muzhendra saat memantau lokasi banjir.

Di tengah derasnya air, warga tampak panik. Siti Nurhayati (42), seorang ibu rumah tangga, menuturkan, “Anak-anak ketakutan. Air sudah setinggi pinggang. Polisi datang membantu membawa logistik dan memberi arahan agar tetap aman.”

Seorang pengendara motor, Riko (27), terpaksa menepi saat air tiba-tiba menutup jalan. “Saya harus menunggu di pinggir jalan bersama puluhan pengendara lain. Personel Polres datang menenangkan kami dan memastikan tidak ada yang mengambil risiko,” katanya.

Jalan nasional di Aia Gadang menjadi akses utama masyarakat menuju pusat Kabupaten Pasaman Barat. Dengan terputusnya jalan, transportasi dan komunikasi warga terganggu. Antrean panjang kendaraan terlihat dari kedua arah, menambah ketegangan.

Kabag Ops Kompol Muzhendra menekankan pentingnya kewaspadaan warga. “Keselamatan menjadi prioritas. Jangan menyeberangi genangan air yang tinggi dan deras,” tegasnya sambil memastikan seluruh personel Polres berada di posisi masing-masing.

Personel Polres Pasaman Barat terlihat sigap mengevakuasi warga terdampak, membantu memindahkan barang rumah tangga, dan mendirikan posko bantuan sementara di tepi jalan untuk distribusi logistik. Kehadiran mereka memberikan rasa aman bagi warga yang terjebak banjir.

Bupati Pasaman Barat, Yulianto, sempat terjebak di seberang jembatan saat kembali dari kunjungan ke Ranah Batahan dan Ujung Gading Lembah Melintang. Ia menunggu air surut sebelum bisa menyeberang, menggambarkan derasnya luapan sungai dan dampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat sehari-hari.

Data BPBD menunjukkan dari 11 kecamatan, 10 kecamatan terdampak banjir dan longsor. Pemkab Pasaman Barat menetapkan status tanggap darurat bencana selama satu pekan, sementara Polres Pasaman Barat terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan bantuan cepat sampai ke warga.

Selain evakuasi, personel Polres Pasaman Barat memantau arus lalu lintas dan memberikan imbauan kepada pengendara agar tidak menyeberangi genangan air. Aksi ini membantu mengurangi risiko kecelakaan dan menjaga keselamatan warga.

Seorang pedagang sayur, Rahmat (35), bercerita, “Dagangan saya hampir hanyut, tapi polisi dan relawan membantu menyelamatkannya. Tanpa mereka, saya tidak tahu harus bagaimana.” Kisah ini menggambarkan peran vital Kapolres AKBP Agung Tribawanto dan Kabag Ops Kompol Muzhendra melalui personel Polres dalam menjaga harta benda warga.

Kabag Ops Kompol Muzhendra memastikan koordinasi tetap berjalan lancar. Setiap perkembangan lapangan dilaporkan secara rutin ke pos komando Kapolres, sehingga penanganan bencana tetap terpusat dan efektif.

Situasi banjir menjadi pengingat bagi masyarakat Pasaman Barat untuk selalu waspada. Polres Pasaman Barat, di bawah arahan Kapolres AKBP Agung Tribawanto dan Kabag Ops Kompol Muzhendra, terbukti menjadi garda terdepan dalam membantu warga yang terjebak bencana. Warga berharap, setelah air surut, akses jalan segera pulih agar kehidupan sehari-hari kembali normal.

Catatan Redaksi:

Polres Pasaman Barat, di bawah arahan Kapolres AKBP Agung Tribawanto dan Kabag Ops Kompol Muzhendra, memimpin upaya evakuasi, pengamanan, dan distribusi bantuan di lokasi banjir. Kehadiran personel di lapangan memastikan warga terdampak menerima bantuan cepat dan aman.

TIM RMO

Selasa, 25 November 2025

Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan Bencana


 PASAMAN BARAT | Kepolisian Resor (Polres) Pasaman Barat menunjukkan respon cepat dalam menghadapi bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah sejak Senin sore. Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto, S.Ik turun langsung mengoordinasikan pengerahan personel untuk membantu evakuasi warga serta mengamankan titik-titik rawan bencana.

Sejak cuaca ekstrem mulai melanda wilayah Pasaman Barat, AKBP Agung Tribawanto menginstruksikan seluruh jajaran Polres dan Polsek untuk melakukan siaga penuh. Personel disebar ke kecamatan terdampak banjir dan longsor, memastikan setiap perkembangan dapat ditangani secara cepat dan tepat demi keselamatan warga.


Kapolres menegaskan bahwa seluruh personel telah bergerak sejak dini hari untuk melakukan pemantauan wilayah. Ia memastikan tidak ada titik bencana yang luput dari pengawasan. Menurutnya, langkah cepat ini penting mengingat curah hujan yang masih tinggi dan berpotensi memicu bencana susulan.

Banjir yang terjadi sejak Senin (24/11) sore merendam sejumlah wilayah, di antaranya Nagari Aia Gadang Barat Kecamatan Pasaman, Nagari Air Haji Kecamatan Sungai Aur, Air Nepal Nagari Batahan Kecamatan Ranah Batahan, serta Nagari Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas. Kondisi ini diperparah meluasnya banjir ke Nagari Sinuruik Kecamatan Talamau, Nagari Koto Sawah Kecamatan Lembah Melintang, dan wilayah Kecamatan Sasak Ranah Pasisie.

AKBP Agung Tribawanto menyampaikan bahwa pihaknya juga menangani peristiwa pohon tumbang di Nagari Mudiak Simpang dan tanah longsor di Kelok Kaco Nagari Talu, serta Jorong Limpato Nagari Kajai Kecamatan Talamau yang menyebabkan akses jalan utama dari Talu menuju Simpang Empat lumpuh total. Situasi ini membutuhkan penanganan bersama agar mobilitas masyarakat tidak terhambat lebih lama.

Selain itu, longsor yang terjadi di Jorong Sitabu Nagari Rabi Jonggor Kecamatan Gunung Tuleh mengakibatkan bagian dapur rumah seorang warga bernama Aliarahman (43) rusak berat dengan estimasi kerugian mencapai Rp 15 juta. Polres Pasaman Barat memastikan evakuasi dan pendataan dilakukan secara cepat agar warga terdampak segera mendapatkan bantuan.

Personel di lapangan juga bekerja sama dengan BPBD, TNI, pemerintah nagari, dan relawan untuk memastikan penanganan bencana berjalan efektif. Kapolres menekankan bahwa kolaborasi menjadi kunci utama dalam situasi darurat seperti ini.

AKBP Agung Tribawanto menambahkan bahwa seluruh personel tetap disiagakan di posko penanggulangan bencana dan posko darurat hingga situasi benar-benar dinyatakan aman. Ia meminta warga tetap mengikuti arahan petugas dan menghindari lokasi rawan untuk sementara waktu.

Kapolres juga memberikan imbauan tegas kepada masyarakat, terutama yang tinggal di daerah perbukitan dan dekat aliran sungai besar, agar tetap meningkatkan kewaspadaan. Menurutnya, potensi banjir susulan dan tanah longsor masih cukup tinggi mengingat cuaca ekstrem belum menunjukkan tanda mereda.

Ia mengajak masyarakat untuk segera melapor kepada petugas jika menemukan tanda-tanda bencana, seperti peningkatan debit air sungai, retakan tanah, atau pohon tumbang. Komunikasi cepat dinilainya mampu meminimalisir potensi korban jiwa.

AKBP Agung Tribawanto memastikan Polres Pasaman Barat akan terus berada di garis depan dalam upaya penyelamatan dan perlindungan masyarakat. Ia menegaskan bahwa keselamatan warga adalah prioritas tertinggi dalam operasi tanggap bencana kali ini

Catatan Redaksi:

Berita ini ditulis berdasarkan laporan lapangan serta pernyataan resmi Kapolres Pasaman Barat terkait penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Pasaman Barat.

TIM RMO

Satlantas Pasaman Barat Siaga Satu, Polres Dipimpin AKBP Agung Tribawanto Aktifkan Kesiapsiagaan


PASAMAN BARAT
| Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto, S.Ik. mengambil langkah cepat memperkuat kesiapsiagaan di wilayah Kabupaten Pasaman Barat menghadapi potensi cuaca ekstrem. Upaya ini diwujudkan bersama jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) dan seluruh personel Polres Pasaman Barat dengan menetapkan status siaga satu, sebagai tanda bahwa seluruh unsur pengamanan terbuka lebar dan siap melaksanakan tugas kapan saja.

Pada hari Selasa, 25 November 2025, Kapolres mengingatkan warga agar selalu memantau informasi dari BMKG mengenai perkembangan cuaca, terutama terkait hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi yang berpotensi melanda wilayah Sumatera Barat. Dalam pernyataannya, beliau menekankan: “Kami mengingatkan masyarakat agar selalu memantau perubahan cuaca … mengurangi aktivitas di luar rumah saat hujan, serta menyiapkan alat keselamatan bila hendak berlayar.”

Langkah siaga satu ini melibatkan koordinasi antara Polres dengan Satlantas, BPBD, dan unsur pemerintahan daerah setempat. Hal ini terungkap dalam edaran yang dikeluarkan oleh Bupati Pasaman Barat, yang meminta camat dan wali nagari untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan memasang spanduk imbauan di daerah rawan seperti bantaran sungai dan pesisir pantai. Koordinasi seperti ini menunjukkan bahwa tantangan cuaca ekstrem dianggap serius dan memerlukan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat.

Dalam pelaksanaannya, petugas Satlantas akan lebih intens melakukan patroli di titik-titik rawan seperti jalan tertutup longsor, pohon tumbang, dan area dekat sungai yang berpotensi banjir. Polisi juga mengimbau pengguna motor agar tidak nekat melintasi area berbahaya, serta orang tua agar mengawasi anak-anak agar tidak bermain di sekitar sungai atau pantai saat kondisi cuaca memburuk.

Kapolres juga menyoroti potensi bahaya saat melaut bagi para nelayan, dan meminta agar mereka memastikan kapal dalam kondisi layak, melengkapi pelampung dan alat navigasi, serta mempertimbangkan untuk menunda pelayaran jika peringatan gelombang tinggi dikeluarkan. Dengan demikian, kesiapsiagaan bukan hanya terkait darat, tetapi juga laut — memandang karakter wilayah Pasaman Barat yang memiliki pesisir.

Masyarakat pun diingatkan agar menurunkan aktivitas luar rumah saat hujan deras atau angin kuat. Pohon besar dan tiang listrik bisa menjadi ancaman saat angin kencang, sehingga tindakan preventif sangat penting. “Keselamatan adalah prioritas utama. Mari kita bersama-sama menjaga keamanan dan keselamatan diri serta keluarga dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca saat ini,” tambah Kapolres.

Jika kondisi memburuk lebih cepat dari prediksi, BPBD Pasaman Barat telah membuka posko darurat dan menyediakan kontak darurat yang bisa dihubungi. Edaran Bupati menyebutkan bahwa penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama—dari jorong hingga nagari. Dengan demikian, masyarakat diimbau agar tidak menunggu sampai kondisi darurat, tetapi aktif dalam memantau dan melaporkan potensi bahaya.

Di tengah upaya ini, sinergi antara Polres, Satlantas dan instansi terkait menjadi unsur kunci. Dengan status siaga satu, persoalan transportasi, evakuasi, penutupan jalan, ataupun pengamanan laut bisa dilakukan lebih cepat dan terkoordinasi. Hal ini penting mengingat kondisi geografis Pasaman Barat yang rawan tanah longsor, banjir, serta gelombang laut tinggi ketika musim hujan seperti sekarang.

Pengalaman tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa wilayah Sumatera Barat dapat dilanda banjir dan longsor ketika massa udara lembap meningkat dan pola cuaca berubah. Imbauan ini lahir sebagai bagian dari respons antisipatif agar korban jiwa dan kerusakan infrastruktur dapat diperkecil. Dengan kesiapsiagaan yang tinggi, masyarakat Pasaman Barat diharapkan bisa menghadapi tantangan musim hujan ini dengan lebih tenang.

Akibatnya, selain patroli dan pengawasan fisik, Polres juga menggalakkan sosialisasi ke masyarakat tentang bagaimana cara mengenali potensi bahaya cuaca dan apa yang harus dilakukan ketika kondisi mendesak — seperti tidak beraktivitas di tepi sungai saat hujan deras atau memastikan titik evakuasi di nagari sudah dikenal masyarakat.

Dengan semangat gotong-royong dan koordinasi yang baik, Kapolres mengajak seluruh warga Pasaman Barat untuk bersama menjaga wilayahnya, meningkatkan kewaspadaan dan tidak menyepelekan perubahan cuaca. Dengan demikian, status siaga satu bukan hanya label, tetapi wujud tindakan nyata di lapangan.

Redaksi mengingatkan: masyarakat diminta aktif melaporkan kondisi abnormal seperti air mulai naik, pohon tumbang, atau gelombang yang tinggi agar pihak kepolisian dan BPBD dapat segera merespon. Dengan langkah itu, potensi bencana bisa diperkecil dan keselamatan warga lebih terjamin.

TIM RMO

Minggu, 23 November 2025

Berkat Koordinasi Kapolres Pasbar, Drama Hilang Kontak di Laut Berakhir Bahagia: Enam Nelayan Selamat


PASAMAN BARAT
|  Kepanikan mulai terasa di Air Bangis ketika enam nelayan setempat hilang kontak dalam perjalanan pulang dari Pulau Panana Tana Bala, Nias Selatan. Sejak Kamis (20/11/2025), keluarga para nelayan terus mencoba menghubungi, namun telepon tidak lagi tersambung. Situasi itu membuat desa nelayan yang biasanya tenang berubah menjadi penuh kecemasan.

Di tengah suasana yang tidak menentu, Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto, S.Ik langsung mengambil alih komando. Begitu laporan diterima, ia memerintahkan jajarannya di Satpolairud untuk segera melakukan langkah darurat dan membangun komunikasi lintas instansi. Arahan Kapolres yang tegas dan cepat di awal menjadi fondasi seluruh rangkaian pencarian.

K keenam nelayan—Akmal Dodi, Marrio, Andika Putra, Zulfikar, Herbet Andi, dan Roni Kusnaedi Simbolon—diketahui berangkat menggunakan kapal kayu KM Primadona. Tidak ada yang menyangka perjalanan pulang mereka berubah menjadi perjuangan hidup dan mati ketika mesin kapal mengalami kerusakan berat. Air perlahan mengisi lambung kapal dan membuat mereka hanyut mengikuti arus.

Komunikasi terakhir dengan keluarga sekitar pukul 09.00 WIB hanya berisi kabar bahwa mesin kapal bermasalah. Setelah itu, tidak ada lagi pesan atau panggilan yang tersambung. Hilangnya kontak inilah yang mendorong Kapolres untuk segera mengaktifkan operasi SAR gabungan sebelum kondisi semakin buruk dan peluang penyelamatan menipis.

Pada Jumat pagi (21/11/2025), tim gabungan dari Polairud Polres Pasbar, TNI AL, Basarnas, serta nelayan setempat bergerak menuju titik koordinat terakhir kapal sekitar pukul 06.30 WIB. Kapolres memberikan instruksi agar pencarian dilakukan meskipun kondisi cuaca tidak mendukung. Perintah itu menjadi pegangan bagi seluruh anggota tim yang harus menghadapi gelombang setinggi dua meter.

Cuaca di laut semakin memburuk. Angin yang bertiup 6–8 knot membuat perahu kecil sulit bermanuver. Namun tim SAR terus melanjutkan pencarian, menyisir perairan lebih dari 10 mil dari titik kontak terakhir. Arahan Kapolres untuk memperluas area pencarian menjadi langkah yang akhirnya membuka peluang menemukan titik terang.

Sementara itu di daratan, keluarga para nelayan hanya bisa menunggu sambil memanjatkan doa. Deretan perahu nelayan yang terparkir di dermaga menjadi pemandangan yang mengingatkan bahwa enam orang sedang berjuang di lautan. Cemas, namun masih berpegang pada harapan bahwa upaya besar yang dipimpin Kapolres itu akan mendatangkan kabar baik.

Ketika pencarian memasuki jam-jam krusial, sebuah titik kecil terlihat mengapung di kejauhan. Tim SAR segera mendekat dan menemukan enam nelayan yang telah terombang-ambing hampir 20 jam. Mereka kelelahan, sebagian mulai mengalami dehidrasi, namun semuanya masih hidup. Sorak syukur terdengar dari kapal tim SAR yang berhasil mengangkat keenam korban dari laut.

Keenam nelayan kemudian dibawa menuju dermaga Air Bangis. Di sana, suasana berubah menjadi haru ketika keluarga menyambut mereka dengan tangis lega. Petugas medis dari Puskesmas Air Bangis langsung melakukan pemeriksaan standar terhadap kondisi fisik dan kesehatan para nelayan sebelum mereka dipulangkan.

Sementara itu, KM Primadona ditemukan dalam kondisi rusak berat. Badan kapal yang terpapar air dalam waktu lama mengalami keretakan, dan seluruh mesin tidak lagi bisa berfungsi. Kapal itu akhirnya ditarik oleh kapal masyarakat menuju muara Air Bangis. Kerugian diperkirakan mencapai Rp70 juta, ditambah risiko keselamatan yang nyaris merenggut nyawa awaknya.

Keberhasilan operasi penyelamatan ini kembali menegaskan pentingnya koordinasi cepat dalam situasi darurat di laut. Kapolres Pasaman Barat melalui kebijakan, arahan, dan keputusannya sejak jam pertama laporan masuk, memainkan peran sentral dalam memastikan seluruh unsur bergerak efektif di lapangan. Tindak cepat inilah yang kemudian menjadi kunci ditemukannya para nelayan dalam keadaan selamat.

Hari itu, Air Bangis kembali tenang. Angin laut berembus lebih lembut, seakan ikut merayakan kepulangan enam warganya. Di balik kisah panjang ini, tersimpan pelajaran berharga tentang kesiapsiagaan, kerja sama lintas instansi, serta kepemimpinan yang tepat di saat-saat paling menentukan. Enam nyawa berhasil diselamatkan, dan laut kembali memberi ruang bagi harapan.

TIM RMO

Jumat, 21 November 2025

Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto Gerakkan Tim Gabungan di Tengah Cuaca Buruk


 PASAMAN BARAT | Polres Pasaman Barat kembali menunjukkan ketanggapan dalam mengamankan situasi darurat di kawasan pesisir Air Bangis. Operasi besar ini dipimpin langsung oleh Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto setelah laporan hilangnya sebuah kapal yang membawa enam laki laki masuk pada Kamis sore tanggal dua puluh November dua ribu dua puluh lima. Kondisi cuaca buruk saat itu tidak menjadi penghalang bagi kepolisian untuk bergerak cepat.

Laporan diterima Sat Polairud sekitar pukul delapan belas waktu Indonesia bagian barat. Informasi awal menyebutkan kapal tersebut kehilangan kontak di tengah perjalanan dari Pulau Panana menuju Pelabuhan Muara Air Bangis. Angin berhembus kencang dan gelombang meninggi, namun begitu menerima kabar itu AKBP Agung Tribawanto langsung memerintahkan pengerahan kekuatan penuh untuk melakukan pencarian segera.

Di lapangan, personel Sat Polairud mulai menyisir perairan menggunakan kapal cepat. Arah angin yang berubah ubah membuat navigasi tidak mudah. Meski demikian, arahan Kapolres agar tim tetap menjaga keselamatan sambil terus menekan waktu menjadi pedoman penting dalam pencarian yang berlangsung tegang itu.

Nelayan setempat turut membantu memberikan informasi mengenai pola arus laut pada sore hingga malam hari. Kerja sama ini membuat perkiraan titik hanyut kapal menjadi lebih terarah. Dukungan masyarakat pesisir selalu menjadi bagian penting dalam setiap operasi laut yang dilakukan Polres Pasaman Barat, dan malam itu kembali terbukti.

Beberapa jam pencarian berlangsung tanpa hasil, namun tim tidak menghentikan upaya mereka. Awan gelap yang menggantung di langit menambah suasana genting, tetapi keberanian para personel justru semakin terlihat. Semangat mereka tetap terjaga berkat koordinasi yang aktif dari Kapolres yang terus memantau situasi dari posko darurat.

Titik terang akhirnya terlihat ketika salah satu kapal pencari mendeteksi keberadaan objek yang terapung tidak stabil di kejauhan. Setelah didekati, tim memastikan bahwa itu adalah kapal yang dicari. Di atasnya, enam penumpang tampak kelelahan akibat berjam jam melawan ombak tanpa kepastian kapan bantuan datang.

Proses evakuasi berlangsung cepat. Personel menarik para korban satu per satu ke atas perahu taktis. Gelombang yang masih tinggi membuat pergerakan terbatas, tetapi kehati-hatian yang diterapkan memastikan tidak ada tambahan risiko selama penyelamatan dilakukan. Para korban langsung diberi air minum dan selimut darurat untuk menstabilkan kondisi mereka.

Suasana haru terasa ketika seluruh korban berhasil dipindahkan ke kapal penyelamat. Beberapa di antara mereka mengaku sempat kehilangan harapan karena cuaca terus memburuk. Namun kehadiran tim gabungan menjadi titik balik dari ujian panjang yang mereka hadapi di tengah laut.

Setibanya di dermaga Air Bangis, para korban langsung dibawa ke Puskesmas setempat untuk pemeriksaan kesehatan. Petugas medis memastikan tidak ada cedera serius meski kelelahan tampak jelas pada masing masing korban. Langkah ini merupakan bagian dari prosedur standar penanganan penyintas kecelakaan laut.

Kapolres AKBP Agung Tribawanto memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh personel dan warga yang membantu operasi tersebut. Ia menegaskan bahwa kecepatan respons tidak hanya menyangkut profesionalitas, tetapi juga nyawa manusia. Menurutnya, setiap laporan darurat harus ditangani tanpa penundaan sedikit pun.

Selain itu, Kapolres mengingatkan masyarakat pesisir dan para nelayan agar selalu memperhatikan kondisi cuaca serta memastikan kelayakan teknis kapal sebelum berlayar. Dalam kondisi cuaca yang semakin tidak terprediksi, langkah pencegahan menjadi kunci utama keselamatan di laut.

Operasi penyelamatan enam korban ini menjadi bukti nyata kesiapan Polres Pasaman Barat dalam memberikan perlindungan bagi masyarakat. Sinergi antarpersonel dan warga, ditambah arahan yang tegas dari AKBP Agung Tribawanto, menjadikan peristiwa itu sebagai salah satu contoh terbaik penanganan darurat di wilayah pesisir.

TIM RMO


Ad Placement

Intermezzo

Travel

Teknologi